Skip to main content

INILAH CARA AGAR ANAK BERHASIL MEMPELAJARI LITERASI

PAUD-Anakbermainbelajar---Bunda-dalam banyak pendapat dan pengertian dapat diambil kesimpulan tentang apa itu literasi, Literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya.

Bagi anak usia dini literasi lebih diarahkan pada pengenalan dan pemahaman anak melalui tahapan-tahapan bermain dan belajarnya tentang aksara dan angka, hingga membentuk anak kreatif dan mandiri yang mampu berkaya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Karena itu kita sebagai pendidik wajib memberikan dorongan atau stimulus dengan cara-cara tertentu agar anak berhasil mempelajari literasi ini.

Menurut Brian Cambourne (1988) anak akan berhasil dalam mempelajari literasi apabila terdapat kondisi-kondisi belajar sebagai berikut :

1. Demonstrasi (Demonstration)
Bagi anak kecil, mempelajari literasi tidak cukup hanya dengan melihat tulisan-tulisan atau mendengarkan orang berbicara di sekelilingnya. Mereka perlu demonstrasi yaitu melihat bagaimana orang dewasa berperilaku dan berbahasa. Mereka juga perlu melihat benda-benda dan bagaimana orang dewasa menyebut benda-benda tersebut.

2. Keterlibatan (Engagement)
Seorang akan belajar dari suatu demonstrasi apabila ia terlibat di dalamnya (Fisher, 1991) dan menurut Brian Cambourne (1988) anak akan terlibat dalam suatu kegiatan aabila ia merasa kegiatan tersebut berarti dan berguna bagi dirinya ketika ia berpikir bahwa ia akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan agar anak-anak senantiasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan di kelas yaitu dengan menarik minat anak dan membuat setiap kegiatan menyenangkan.

3. Ketenggelaman (Immersion)
yang dimaksud dengan immersion atau ketenggelaman adalah bahwa anak "tenggelam" dalam suatu keadaan. lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh percakapan dan tulisan-tulisan. Percakapan dan tulisan-tulisan tersebut merupakan modle atau contoh bagi anak untuk berbicara, membaca dan menulis. Dengan kata lain, anak belajar secara alami bagaimana berbicara, membaca dan menulis dari lingkungannya.

Implikasi dari teori tersebut adalah bahwa dalam ruang kelas guru perlu menyediakan berbagai tulisan yang terdapat dalam nyanyian, puisi, chart, poster, big book serta berbagai karya anak-anak yang ditempel di dinding atau digantung di dalam kelas. Perlu juga disediakan berbagai judul buku yang dijual di toko-toko buku serta alat-alat menulis seperti kertas, pensil, pensil warna, krayon dan sebagainya.

4. Harapan (Expectation)
Yang utama bagi anak dalam belajar  literasi adalah mereka menyadari bahwa orang tuanya atau gurunya berharap agar ia dapat mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis seperti mereka (orang dewasa). Harapan orang dewasa di sekelilingnya akan mendorong anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan literasi yang ada disekitarnya. Di sekolah, seorang guru hendaknya mempunyai harapan yang besar bahwa anak didiknya akan dapat belajar mendengar, berbicara, membaca dan menulis melalui kegiatan-kegiatan yang diciptakannnya di dalam kelas.

5. Kedekatan ucapan (Approximation)
Yang dimaksud dengan kedekatan ucapan adalah ucapan anak yang mendekati kebenaran. Misalnya, seorang anak mengucapkan "tutu" untuk kata susu. Biasanya para orang tua tidak mengoreksi kata-kata anaknya tetapi meresponnya dengan benar, misalnya dengan mengatakan "Ini susunya"sambil memberikan segelas susu pada anaknya.

Menurut Holdaway (1984) pendekatan ucapan mendominasi belajar anak, khususnya pada awal-awal belajar mereka di sekolah. Jadi kedekatan ucapan yang dilakukan anak adalah wajar bahkan merupakan sarana bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Bukan pada tempatnya apabila guru mengoreksi ucapan anak. Yang perlu diperhatikan guru adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk 'mengambil risiko' mengucapkan dan memonitor ucapannya sendiri serta merespon ucapan anak dengan tepat.

6. Tanggung Jawab (Responsibility)
Anak hendaknya mempunyai tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri karena dengan demikian motivasi intrisiknya akan muncul dan mendorong belajar. Tanggung jawab guru adalah menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengkondisi anak untuk belajar. Namun anak bertanggung jawab untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Cara menimbulkan rasa tanggung jawab tersebut misalnya dengan memberi kesempatan pada mereka memilih kegiatan yang mereka inginkan dalam waktu 'bebas memilih'.

7. Penggunaan (Use)
Kondisi belajar terbaik bagi anak yang belajar membaca adalah ketika ia membaca dan bagi anak yang belajar menulis adalah ketika ia menulis. Smith (1983) mengatakan bahwa anak belajar membaca dengan membaca dan belajar menulis dengan menulis. Dengan demikian anak harus mempunyai kesempatan membaca dan menulis yang sesungguhnya dalam belajar literasi. Anak harus diberi kesempatan menggunakan atau memperaktikan pengetahuannya tentang membaca dan memulis yang didapatnya dari pengalaman dan pengamatannya dalam kehidupan sosial baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan membaca dan menulis di dalam kelas dapat berupa kegiatan yang direncanakan oleh guru seperti membaca big-book, menulis daftar kegiatan yang akan dilakukan anak-anak hari itu, dan sebagainya, atau kegiatan yang dipilih sendiri oleh anak, seperti membaca buku pilihan mereka sendiri, menuliskan sesuatu pada gambar yang mereka buat dan sebagainya.

8. Tanggapan (Respon)
Tanggapan adalah suatu yang diperlukan anak dalam kehidupan sosial di rumah maupun di sekolah. Ketika mereka bercerita, mereka ingin ada orang lain yang menanggapi, seperti teman, orang tua, guru atau siapa saja yang ada di dekatnya mereka. Atau pada saat mereka bertanya pada orang dewasa, mereka mengharapkan tanggapan.

Di dalam kelas guru hendaknya menanggapi keinginan dan perbuatan anak secara alami. Misalnya, menjawab pertanyaan, mengomentari pekerjaan mereka ketika mereka menunjukannya, membantu mereka jika membutuhkan pertolongan, dan sebagainya.
 
Demikian bunda-ayah, tentang cara-cara agar anak berhasil mempelajari literasi, semoga bermanfaat. terimakasih. 

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT VISI, MISI, DAN TUJUAN LEMBAGA PAUD-TK YANG BAIK DAN BENAR

PAUD-Anakbermainbelajar -----Visi dan misi pada sebuah lembaga PAUD dan Taman Kanak-kanak, sangat mutlak diperlukan. Hal ini menyangkut bagaimana sebuah lembaga itu berjalan sesuai dengan visi dan misi serta tujuan yang telah ditetapkan. Visi dan misi lembaga tidak asal dibuat untuk dijadikan pajangan di sebuah lembaga, tetapi menjadi acuan penting dalam berjalannya program dan kegiatan lembaga PAUD yang bersangkutan. Pengertian visi dan misi sendiri ada beragam pendapat, beberapa ahli melihat sesuai dengan sudut pandang dan bidang mereka yang dapat kita simpulkan bahwa : Visi visi dalam lembaga pendidikan adalah gambaran proyeksi kedepan berupa pandangan, cita-cita, harapan, dan keinginan lembaga yang ingin diwujudkan di masa mendatang. Misi misi adalah pernyataan berupa tindakan atau upaya yang harus dilakukan dalam mewujudkan visi, oleh karena itu misi merupakan penjabaran operasional dari visi. Adapun fungsi misi yaitu: a.    Sebagai pijakan dalam merumuskan tujuan b.    Sebagai ti

LIRIK LAGU GO GREEN - SUPER SEVEN - UNTUK PENTAS DANCE ANAK PAUD

PAUD--Anakbermainbelajar--Lirik Lagu "Go Green" yang populer sejak tahun 2012 ini, seolah menjadi lagu wajib Yang sering dibawakan jika ada kegiatan pentas Anak PAUD dan TK. Lagu "Go Green" dari Super Seven ini mengisahkan dan menghimbau kita untuk mencintai bumi kita yang hijau sebagai ciptaan Tuhan. Cocok sekali untuk penanaman cinta alam menuju bumi hijau dan indonesia Hijau, dalam tema cinta alam sekitar. Dipopulerkan sejak 2012 oleh Kids Fest-super Seven. Lagu ini ada di dalam album The Adventure yang didistribusikan oleh label Keci Music Indonesia. Nah buat yang belum hapal lagunya berikut ini Admint tulis lagi lirik lagunya biar nanti persiapan latihan buat pentasnya bisa lancar ya... Ayo "Go Green".. LIRIK LAGU GO GREEN - SUPER SEVEN Ayo kita maju, mari kita lakukan selalu (go green) jangan pantang nyerah, kita memang yang harus memulai (go green, go green, go green) demi masa depan agar negeri kita kan selalu (go green, go green) jaga bumi ini kit

CARA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH

PAUD-Anakbermainbelajar----Kepercayaan diri pada anak hurus ditanamkan sejak dini melalui pola asuh dan dorongan orang tua serta lingkungan sekitar untuk membantu anak memiliki rasa percaya diri yang besar. Percaya diri adalah modal penting bagi anak untuk mampu beradabtasi dengan baik di sekolah maupun lingkungan sosial sekitarnya. Menerapkan pola asuh yang tepat adalah suatu hal utama dimana anak dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya sehingga ia dapat berkembang menjadi pribadi yang kreatif dan cerdas. Pola Asuh Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya dapat menjadi orang yang penuh empat, bahagia, memiliki harga diri yang tinggi, memiliki kemampuan yang baik dalam bidang yang mereka geluti serta jujur. Semua sifat-sifat ini tidak akan dapat terbentuk dalam diri anak bila tidak ada fondasi kepercayaan diri yang kuat sejak dini yang ditanamkan dalam diri anak. <e,bangun rasa percaya diri pada ana sebainya dimulai dengan kesadaran orang t